Selasa, 03 April 2012

Kerja Sama Dengan Sponsor (

Kerjasama dengan iklan / sponsor

Alhamdulillah waterboom gw sudah berjalan 5 tahun lebih sejak berdiri akhir 2006. Setiap tahun menjelang lebaran, biasanya dilakukan pengecetan ulang seluruh area waterboom agar selalu fresh dan bersih. Dari rutinitas tahunan ini, timbul ide untuk menggandeng pihak sponsor melakukan pengecetan berupa branding produk mereka, dan tentu saja pemasukan untuk waterboom berupa kompensasi dari pemasangan iklan (branding) tersebut.

Dihubungilah para sponsor untuk ditawarkan branding produk mereka. Cukup banyak yang antusias dengan penawaran tersebut, sampai ada salah satu produk minuman, sebut saja Sasra, dimana Area Manager nya turun langsung ke lapangan untuk melihat lokasi. Akan tetapi, dari sekian banyak penawaran tersebut, bisa dikatakan jauh lebih menguntungkan mereka dibandingan keuntungan yang waterboom gw peroleh.

Misal, gw perlu loker tambahan untuk pengunjung plus papan penunjuk wahana-wahana yang ada.  Sasra bisa menyediakan asal loker dan papan penunjuk tersebut branding dengan produk mereka. It’s oke, masih masuk akal, sama-sama untung. Tapi mereka juga menargetkan waterboom gw untuk menjual produk mereka sekian ribu dus per tahunnya, dan tidak boleh ada kompetitor mereka berada di waterboom gw.

What!?? Bikin loker plus penunjuk paling abis maksimal 5 juta. Tapi kontribusi yang gw setorkan dari penjualan produk mereka bisa sampai ratusan juta. Ga sebanding banget. Lagi pula mereka toh sudah pasang iklan melalui branding di loker dan papan-papan penunjuk tsb, yang seharusnya mereka bayar untuk iklan tersebut. Gw tanya sama mereka, “Saya kan sudah menyediakan tempat untuk bapak pasang iklan serta saya bantu jualkan produk bapak dengan omset sekian ratus juta per tahunnya. Lantas keuntungan buat pihak saya apa?”. Mereka jawab, “Ya lemari dan papan penunjuk tersebut.” GUBRAAAK!!! Nenek-nenek yang lagi sakaratul maut juga tau gak ada untungnya kerja sama itu. Akhirnya gw tolak lah penawaran mereka.

Senin, 27 Februari 2012

BOKAPKU JUARA !

Bokap dan Cucunya
      Orang yang pertama kali ngeliat bokap gw, pasti langsung nuduh engkoh-engkoh cina. Emang sih ada cina nya, tapi agak jauh. Neneknya nenek bokap cina. Buyut kali yaa istilahnya. Gw salut sama bokap. Doi yang mengajarkan gw kerja keras dan pantang menyerah dalam menjalani hidup. 

    Bokap bisa dibilang gak pernah kerja kantoran. Sebenarnya pernah kerja sama orang, di bengkel perhiasan emas, tapi orangnya gak bisa diatur. Misal orang-orang masuk kerja jam 8 pagi, bokap datengnya jam 9 pagi, tapi jam pulangnya sama dengan orang-orang jam 5 sore. Cuma perbedaannya hasil kerja si bokap jauh lebih banyak dibanding teman-temannya. Jadinya si Bos yaa no problem, lah wong lebih menghasilkan...hehe..
mafia hongkong bgt yak? :p
         
         Bokap memang berjiwa wirausaha sejak kecil, ditambah lagi kondisi keuangan keluarga yang saat itu kekurangan, jadi bokap menjalani segala usaha dengan penuh semangat. Mulai dari berdagang buah di Pasar Induk Kramat Jati, sampai dengan membuka pertambangan emas di daerah Jampang, kabupaten Sukabumi. 

          Selama beberapa tahun berjualan buah di Pasar Induk Kramat Jati, bokap bersama teman-temannya, salah satunya Om Ong (alm) yang merupakan sepupu nyokap, mengumpulkan modal untuk membuka usaha pertambangan emas di Jampang dengan nama PT. Wira Kencana pada tahun 1986.

         Yak, nama gw memang berasal dari perusahaan bokap dulu. Katanya sih pas gw lahir di jakarta, bokap saat itu lagi berjibaku menyalakan mobil yang mogok dengan suara menderu-deru dan dikabari Om kalau gw baru aja lahir, jadilah nama gw Deru Wira Kencana..hehehe...

keluarga besar
        Sayang sekali usaha pertambangan bangkrut akibat ketidakjujuran para karyawannya yang mencuri emas perusahaan. Bokap dan teman-temannya pun pulang ke jakarta dengan tangan hampa. Tapi bokap gak pantang menyerah. Doi buka lagi bengkel perhiasan sendiri. Dengan merekrut 1 orang temannya, usaha tersebut dimulai dari nol. Lambat laun usahanya berkembang dan karyawannya menjadi 5 orang. Hal tersebut rupanya diketahui oleh pengusaha perhiasan di daerah Kalimalang, Jakarta Timur.

       Perusahaan tersebut sebenarnya warisan keluarga dan diteruskan oleh, sebut saja, Bambang bersama beberapa saudara kandungnya. Namun sayang, Bambang dan saudara-saudaranya kurang mengerti bisnis perhiasan, jadilah bokap ditawari kerja sama untuk menduduki posisi manajer pada tahun 1993. Tapi yaah.. namanya juga bokap, orangnya gak bisa diatur orang lain, akhirnya hanya sekitar 2 tahun, kongsi tersebut pun bubar, dan bokap keluar melanjutkan usaha bengkel perhiasan bersama karyawan-karyawan setianya dengan nama perusahaan Pakar Kencana.

panen bawang merah
          Pakar Kencana mengalami pasang surut, terutama pada tahun 1998 saat krisis moneter melanda Indonesia. Harga dollar US melambung, yang mengakibatkan harga emas pun melambung tinggi. Akibatnya orderan sepi dan karyawan pun dirumahkan untuk beberapa waktu. Seiring berjalannya waktu, nilai tukar dolar-rupiah berangsur stabil, dan orderan mulai berdatangan kembali.

       Tahun 1999 saat harga bawang merah sedang tinggi di pasaran sekitar Rp 9.000 per kilogram, bokap mencoba peruntungan sebagai petani bawang. Menyewa lahan orang lain seluas satu hektare. Namun sayang, rupanya banyak orang yang berpikiran sama dengan bokap. Alhasil saat panen raya tiba, produksi bawang merah pun berlimpah yang berakibat harga bawang sangat jatuh, hanya sekitar Rp 500 saja per kilogram. Rugilah si bokap. 


Tapi bukan bokap namanya kalau menyerah. Kembali fokus di bisnis perhiasan, kali ini dengan menggandeng partner sebagai marketing ke toko-toko emas. Alhamdulillah sampai saat ini Pakar Kencana tetap eksis menyuplai beragam perhiasan ke toko-toko emas di Jakarta.

Memang dasar gak pernah berhenti cari peluang, dan ide itu pun keluar saat wisata keluarga. Sudah tradisi tahunan setiap lebaran mudik ke Cirebon. Tempat wisata disini, dimana lagi kalau bukan ke Linggarjati. Tempat wisata di dataran tinggi dengan fasilitas saung-saung lesehan dan kolam renang.

Tempat wisata di kala libur lebaran memang sangat penuh, sampai-sampai tidak bisa masuk ke lokasi karena over kapasitas. Bokap pun  punya ide, kenapa gak bikin kolam renang sendiri aja dengan memanfaatkan tanah yang ada. Dibangunlah waterboom dengan nama Waterboom Tirta Kencana di tahun 2006 dan dibuka saat libur lebaran 2006.

              Menurut gw, ini lah titik kesuksesan bokap berwirausaha di umur yang sudah tidak muda lagi, yakni 57 tahun. Memang perjalanan yang cukup panjang untuk meraih kesuksesan. Hal ini menjadi pedoman bagi gw untuk selalu bekerja keras dan pantang menyerah dalam meraih impian. Semoga bokap selalu diberi kesehatan dan tersenyum ketika melihat usaha gw sukses kelak. Amiin.. :)






Jumat, 24 Februari 2012

Panen Lele (lagi) ! :))

Kemarin hari jum'at (24/2/2012), gw panen lele lagi yang kedua. Sebenarnya sisa panen pertama yang ga keambil sih, karena bandar lele nya nyerah berkumbang di lumpur selama dua hari.. hehehe.. Kali ini pake bandar lele yang baru. Semakin banyak pengepul, semakin baik, karena daya tawar kita semakin tinggi.Setelah seharian dikuras, akhirnya didapat hasil 150 kg atau 1,5 kuintal. Alhamdulillah yaa masih dapet segitu. Lumayan lah buat bayar cicilan mobil.. hahahaa. Hasil kali ini lumayan bagus, ukuran lele seragam besarnya, sekitar 12ekor per kilo, sesuai dengan standar pasar.Moga-moga di panen berikutnya, hasilnya bisa lebih baik lagi. Amiin :))

Rabu, 08 Februari 2012

Tips Aman Naik Taksi Di Malam Hari

Hari gini hidup di jakarta makin ga aman aja. Naik busway / kereta api rawan pelecehan seksual, naik angkot rawan diperkosa, jalan kaki bahaya ditabrak xenia, sampai jalan ngesot pun bisa ditendang satpam..hehehe. Buat lo yang sering balik malem hari, apalagi cewek, mungkin salah satu pilihan utama, yakni naik taksi. Mayoritas cewek pilih taksi 'burung biru' walaupun tarifnya lebih mahal dibanding taksi lainnya.
Sebenarnya naik taksi yang lain pun aman-aman aja kok, harganya pun lebih murah, asalkan ikutin saran-saran terpercaya berikut ini :

1. Telepon  dari call centre
kalau ga tau, coba tanya di 108. Kalau perlu di akhir telepon bilang "soalnya saya ga percaya naik angkot malem2". Moga-moga aja si mbaknya ga bilang "so what ?!"

2. Samakan foto di identitas sopir
Kalo di foto pesek, tapi aslinya mancung, tanyakan dengan jelas kapan operasi plastiknya. Kalo ga mau jawab, ganti taksi aja.

3. Tanyakan fesbuk, twitter, atau BBM nya (kalau ada)
Baca status atau TL nya biar tau kepribadiannya baik atau buruk. Kalo dikonci akunnya, kita patut waspada, apalagi kalo sampai ngeblock kita.

4. Buat surat pernyataan
isinya sopir berjanji tidak ada melakukan perampokan, perkosaan, dan kejahatan lainnya. Kalo perlu pakai materai dan hadirkan 3 orang sebagai saksi.

5. Jangan terima makanan dari si sopir
Bila si sopir menawarkan makanan misal nasi warteg, tapi di tangan kamu sudah punya KFC, jangan diterima apalagi ditukar. Sumpah rugi.

6. Gak usah sok akrab
Jangan sok-sokan tanya gimana kabar keluarga. Hati-hati, itu pertanyaan sensitif, kali-kali doi baru cerai talak tiga dari sang istri.

7. Ajak foto bareng
Jaga-jaga kalo doi macem-macem, kita punya foto identitas pelaku. Kalo bisa, fotonya langsung kita update di fesbuk atau twitter sambil cc-in ke @NTMCLantasPolri

8. Gunakan jasa voorijder biar lebih cepat
Biayanya untuk jarak dekat kalo ga salah 500 ribu deh.

9. Kalo masih takut, gunakan jasa mobil securicor
Kita naek mobil securicor, biarkan taksi jalan di depan mobil kita.

10. Selesai bayar, langsung masuk ke rumah
Ga usah basa-basi nawarin doi mampir, apalagi kalo rumah lagi kosong. Bahaya cuuy!

Sekian tips aman naik taksinya. Kalo kalian melaksanakan semua tips di atas, dijamin bakal selamat sampai rumah. tapi kalo ternyata ga selamat, yaa jangan salahin gw dong. Gw kan cuma kasih saran doang.. :p


Senin, 16 Januari 2012

Beternak Lele Yuk!

kolam lele
Jumpa lagi dengan kak deru! Cukup lama juga gak apdet nih blog. Kali ini gw pengen ngebahas bisnis lele. Yup, gw baru mulai usaha tambak lele. Kecil-kecilan kok, cuma sepuluh kolam..hehehe. Ide bisnis lele ini berawal dari lahan kosong yang ada di areal waterboom gw. Daripada kosong, dengan waktu panen yang relatif cepat yakni sekitar dua bulan, mending gw ternak lele. Ditambah lagi warung-warung pecel lele kian bertambah jumlahnya.
memanen lele
Gw sebar bibit 20.000 bibit ukuran 5-7cm dan 7-9cm. Kolamnya gw sekat pakai bambu, bawahnya tanah lumpur. Soal cara pembesarannya gw cari tahu lewat internet dan buku-buku perikanan. Setelah dua bulan, saatnya panen! Kolam pun dikuras, tetapi....alamak! ukuran lele nya ga seragam. Ada yang ukurannya segitu-gitu aja, tapi ada juga yang gedenya hampir sebetis orang dewasa. Lho kan sudah disekat? Iya disekat, tapi ternyata lele bisa menembus lumpur di bawah sekat tersebut, jadinya lele-lele itu bercampur dengan kolam-kolam yang lain.
menampung hasil tangkapan


Satu hal yang lebih penting lagi, harus rajin sortir lele, setidaknya dua minggu sekali untuk memeriksa apakah ukurannya seragam atau ada yang lebih besar . Lele bersifat kanibal, jadi saat lapar dan ukuran tubuhnya lebih besar, dia akan memakan lele yang kecil.

ukuran ga seragam akibat tidak disortir
Alhamdulillah, panen berjalan lancar dan menghasilkan hampir enam kuintal (600 kg) lele. Rugi sih hitungannya, karena dengan 20.000 bibit setidaknya bisa menghasilkan 1,5 ton (1kg=12ekor). Tapi gak apa-apa lah, ruginya hanya sekitar 20 persen dari total modal, apalagi ini pengalaman pertama..hehe.. Yang penting, gw jadi lebih tau bagaimana cara pemeliharaan lele ke depannya agar hasil panen bisa lebih tinggi dibanding saat ini.

Buat teman-teman yang masih muda, belum punya tanggungan, dan lumayan berkecukupan, ga ada salahnya untuk memulai usaha sejak sekarang.  Takut gagal? Kalo belum dicoba, mana kita tahu hasilnya. Kalau gagal, setidaknya pengetahuan kita semakin bertambah dan mental pengusaha kita semakin tergembleng. Kalau berhasil, mau beli apa saja terserah anda...hehehe... Salam ci..luk..baa!! Mmmuaach...