Selasa, 07 Juni 2011

Berpegal-pegal Dahulu, Bernikmat-nikmat Kemudian


                Saya mulai berbisnis sejak duduk di bangku SMA. Oiya, saya bersekolah di SMA 68 di daerah salemba, Jakarta. Setiap menjelang ujian caturwulan (sekarang semesteran), saya sering fotokopi soal-soal ujian tahun sebelumnya, karena banyak soal-soal ujian saat itu yang tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Saat itu, teman-teman belum banyak yang menyadarinya. Saya pun melihat sebuah peluang bisnis, yakni mengkoordinir fotokopian untuk teman-teman sekelas. Berhubung saya ketua kelas, semakin mulus lah jalan tersebut..hehehe..
Marbi - Si Kentang

                Saya memiliki rekan bisnis yang bernama Marbi, tapi sering dipanggil ‘Kentang’. Mungkin karena wajahnya yang lebar seperti kentang..hehehe. Kami berdua langsung mencari tempat fotokopi yang paling murah. Setelah muter-muter keliling Rawamangun dan sekitarnya, didapatlah tempat termurah, yakni Rp 60,- per halaman. Dihitung-hitung, total keuntungan sekitar Rp 50.000,-. Demi menghemat Rp 4.000,- kami pun memutuskan naik sepeda saja berboncengan ke tempat fotokopi yang berjarak sekitar 3 km dari rumah saya. 

                Perjalanan pun dimulai. Saya nyetir dan Marbi dibonceng dengan posisi berdiri. Langkah sepeda terasa enteng dan cukup seimbang walau hanya menggunakan satu jalu saja di sebelah kanan. Sesampainya disana, setelah menunggu sekitar 45menit, fotokopian pun selesai. Tapi.. ALAMAAK ! banyak amat hasil fotokopiannya ! !  Dengan susah payah, semua fotokopian pun kami masukkan ke dalam tas masing-masing yang kami bawa dari rumah. Yang tidak muat, terpaksa dimasukkan ke dalam kantong plastik, dan ditaruh ke disamping stang kiri dan kanan.

ilustrasi
                Saya duluan yang nyetir,  Marbi yang dibonceng, dengan tas masing-masing di punggung kami. Ternyata saya tidak kuat kalau langsung dibonceng, begitu pun Marbi. Akhirnya, saya pun genjot duluan, baru setelah sepeda jalan Marbi berlari dan loncat ke boncengan sepeda. Buseet  berat banget cuy ! Kami gantian nyetir sepeda sampai 8 kali. Perjalanan terasa begitu panjang karena sepeda oleng ke kanan dan ke kiri tidak seimbang akibat jalu belakang yang hanya ada satu saja di sebelah kanan. Sempat menyesal juga, kenapa tadi gak naik bus aj. Sampai di rumah saya, kami pun langsung tepar dan pundak pegal-pegal semua..hehe..

                Esoknya, fotokopian kami bagikan ke tiap-tiap anak, dan uang pun kami terima. Sepulang sekolah, langsung kami syukuran, syukuran atas laba yang diperoleh dan juga syukuran karena masih diberi kesempatan hidup setelah menyetir sepeda yang oleng ke kanan dan ke kiri di jalan raya saking beratnya bawaan..hehehe..

Kami makan kwetiaw goreng ditemani teh botol dingin. Saat dimakan, kwetiaw terasa begitu nikmat, beda dengan biasanya. Yaa mungkin inilah rasanya mengonsumsi makanan dari rizki halal yang didapat dengan susah payah (baca:sempoyongan) dan berpegal-pegal ria..hehehe.. Semoga rizki yang halal selalu membawa keberkahan bagi orang-orang yang memakannya. Amin.. yo wis, sekian dulu cerita dari Kak Deru. Salam ci..luk.. baa ! ! Mmuuaach.. :))

Senin, 06 Juni 2011

BERSYUKUR

Mungkin banyak diantara teman-teman, dan saya juga, sering mengeluh mengenai hidup kita saat ini. Entah soal pekerjaan, keuangan, kehidupan sosial maupun hubungan asmara yang mengharu biru (sadis bahasanya...hehehe). Mengenai pekerjaan, entah soal bos yang menyuruh seenak jidat, sampai gaji yang tidak sesuai harapan.
Ngemeng-ngemeng soal pekerjaan, terkadang saya pun mengeluh. Selepas kerja di perusahaan garmen tahun 2009, saya berwirausaha meneruskan usaha keluarga di jakarta dan di cirebon. Di jakarta mengelola bengkel perhiasan emas, sedangkan di cirebon mengelola kolam renang umum dan sebuah toko emas yang mungil. Mungkin bagi teman-teman ini masalah yang sangat sepele. Terkadang ada kerinduan dalam hati saya untuk kembali mengenakan pakaian formal yang rapi jali, ngantor di gedung pencakar langit yang wah, hang-out bersama teman-teman kantor selesai jam kerja, dsb. Ya, berhubung saya berwirausaha, otomatis saya tidak punya teman di kantor. Sering saya merasa kesepian.
kolam renang Tirta Kencana-Cirebon
Suatu waktu, saya menonton acara Mario Teguh Golden Ways. Kebetulan tema malam itu adalah 'Bersyukur'. Pada salah satu sesi, beliau berkata kira-kira begini, "Bersyukurlah apa yang kau miliki, karena apa-apa yang kau inginkan yang ada pada diri orang lain, belum tentu berguna bagi diri mereka." Karena kepala Pak Mario botak, dulu beliau pernah berdoa, "ya Tuhan, tumbuhkanlah rambut pada kepala hamba-Mu ini yang botak." Padahal bagi orang yang memiliki rambut yang lebat, apakah rambut tersebut berguna? apakah rambut tersebut bisa menghasilkan uang? saya rasa tidak. Yang ada adalah pengeluaran rutin untuk membeli shampoo..hehehe. Lanjut beliau berkata, "Tuhan Maha Adil. Ketika kita memiliki kekurangan, kita selalu diberi kelebihan. Walau kepala saya botak, Alhamdulillah karier saya cukup bagus. Saya bisa menjadi Direktur sebuah bank, dan saya bisa berwirausaha sebagai motivator"
ZIIING...!!! tiba-tiba saya pun teringat kondisi diri saya.Ketika saya mengeluh, tanpa saya sadari, banyak orang yang justru iri dengan saya. Ya, kalo dipikir-pikir kondisi saya jauh lebih beruntung dibanding orang lain. Masih muda sudah dipercaya untuk mengelola ketiga usaha tersebut. Soal waktu, jelas saya sangat fleksibel. Mau liburan, kapan saja bisa (lha wong saya bos nya..hehehe). Soal fasilitas, semua sudah disediakan orang tua. Tanggungan?saya tidak punya, karena saya masih lajang dan perusahaan adalah milik orang tua, yaa otomatis duit perusahaan yaa duit orang tua juga.  Istilah kasarnya, saya tidak memiliki beban hidup. Tugas saya cuma satu, memelihara bisnis yang sudah ada dan terus mencari peluang bisnis yang baru. Soal modal insya Allah ada. Kesepian karena gak punya teman kantor? dua minggu sekali saya bisa kumpul  bareng bocah-bocah SMA dan teman kuliah yang Alhamdulillah masih tetap dekat sampai sekarang. 
salah satu hasil produksi Pakar Kencana

Ya, perasaan bahagia hanya bisa didapat bila kita bersyukur. Bersyukur akan membuat kita menyadari betapa banyaknya nikmat Tuhan yang diberikan pada kita. Dan dengan bersyukur pula, kita selalu berpositif thinking, karena dibalik kekurangan kita, Tuhan selalu memberikan kelebihan. Ebuseet... jadi ceramah gini dah gw..hehehe. Yo wis lah, sekian dulu ocehan dari saya, lain waktu kita sambung lagi. Jama'ah... ooh jama'ah... Alhamduu..lillaaah! :))